Belajar Berorganisasi

Selama menjadi mahasiswa ini, ada beberapa organisasi yang saya ikuti dari tingkat pertama hingga sekarang : PMK, UKSU, HMS, dan Naposo HKBP.
Untuk yang pertama yaitu PMK, adalah singkatan dari persekutuan mahasiswa kristen. Semenjak Penerimaan mahasiswa baru, organisasi ini sudah menjangkau para mahasiswa2 untuk mengikuti persekutuan yang di laksanakan hampir setiap minggu. Untuk tahun pertama, saya masih sering ikut kebaktiannya. Dalam PMK sebenarnya saya tidak ikut masuk divisi manapun, pernah diajak , tapi saya menolak. Mulai tingkat 2, saya sudah mulai tidak pernah lagi ikut dalam kegiatan ibadah yang dilaksanaka oleh pmk ini.

Untuk yang kedua, UKSU, adalah singkatan dari Unit kesenian sumatera utara. Kami disini harus melalui apa yang disebut sebagai kaderisasi. Kali pertama saya merasakan kaderisasi yang luar biasa seramnya, dibentak-bentaklah, sambil kadang dikerjain (saya pernah dikerjain senior, disuruh joget2 kayak orang gila di depan teman2..Hahah). Unit ini adalah kumpulan orang-orang yang mayoritas dari sumatera utara sana (kebanyakan orang batak). Proses kaderisasi saya lalui hingga saya dilantik menjadi anggota biasa. Di sini saya sempat masuk divisi internal, namun tidak juga menemukan kondisi yang membuat saya betah untuk selalu hadir dalam pembahasan-pembahasan mengenai setiap agenda yang berhubungan dengan kegiatan organisasi ini. Entah kenapa, mungkin karena Sipil jauh dari sekre?? #Alasan

Untuk yang ketiga, HMS, adalah singkatan dari Himpunan Mahasiswa Sipil. Ini adalah organsisasi yang mempunyai kasta tertinggi di kamus saya sebagai organisasi dimana saya berada sekarang. Banyak keuntungan yang didapatkan dengan menjadi anggota ini. Mulai dari pelatihan software-software, hingga kumpulan soal-soal ujian tahun sebelumnya. Sangat membantu dalam kegiatan akademik. Saya disini pernah masuk dalam divisi Hubungan luar. Namun untuk kegiatan-kegiatan rapat seperti formas, dsb, hanya awal-awal saja saya sering hadir, belakangan kemalasan melanda hebat. Dsini pernah juga saya menjadi Tadis yang menjaga disiplin junior waktu dikader. 🙂

Untuk yang keempat adalah Naposo HKBP sektor Dago (NDago), ini adalah organisasi yang pertama kali saya masuki tahun 2011, berkat ajakan abang kostan. Beberapa kali saya ikut pada awal-awal , lalu menarik diri untuk lebih fokus ke kegiatan perkuliahan. Setelah saya rasa kegiatan sekarang cukup lengang, saya kembali masuk organisasi ini. Apa yang saya dapat disini adalah kekeluargaan yang sangat luar biasa, walaupun kadang tetap merasakan keegoisan satu sama lain. Mungkin karena jumlah kita yang sedikit dan komunikasi kita juga cukup intens,  serta sama-sama anak perantau, menjadikan kami di Ndago ini cukup dekat dan mengenal satu sama lain. Di sini juga saya belajar untuk bersabar dan berbesar hati, bahwasanya untuk memajukan organisasi tidak bisa dengan suatu pemaksaan kepada anggota, apalagi ini adalah organisasi non profit yang mana setiap anggota mempunyai hak untuk datang atau tidak (kembali ke prioritas anggota). Yang sering menjadi masalah adalah ketika mengadakan rapat, banyak yang tidak dapat hadir. Lalu saya berpikir, bahwasanya saya juga sering berbuat demikian kepada 2 organisasi di atas.

Di hms kami diajari pada saat kaderisasi bahwa organisasi tidak memberi kalian apa-apa, kalian yang seharusnya memberikan sesuatu kepada organisasi itu. Kalau semua anggota berpikir begitu, pasti organisasi bisa menjadi kuat. Seperti kata  JF Kennedy, “Jangan tanya apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanya apa yang kamu berikan kepada negara”, Hmmm, kata-kata yang luar biasa menurut saya. Mungkin itu kali salah satu faktor yang membuat AS bisa maju.

Saya belajar banyak hal dari kegiatan-kegiatan yang saya ikuti ini, walaupun tidak seaktif yang lain. Tapi setidaknya saya bisa merasakannya. Bahwa dalam berorganisasi, komitmen kita untuk memberikan sesuatu kepada organisasi itu yang membuat organisasi itu menjadi kuat. Semoga Ndago pun demikian ke depannya. 🙂

Tinggalkan komentar